Selasa, 26 Februari 2013
Pasir yang menanti
Gemergap angin lalu
menyentuh hati
kemudian pergi
senyum indah itu
hanya mampu menyelipkan
berkas berkas cahaya sunyi
bak bayangan
mampu terlihat, namun sulit tergapai
alangkah kasian nian diriku ini
hanya mampu tergerus deburan pasir
ketika harus berjalan dalam penantian
hingga saatnya kau mampu menyadari
itu pun ketika kau tlah menyadarinya
jawaban melelahkan bisa saja keluar dari aura mulutmu
menanti jawabanmu saja tlah membuatku lelah
hanya saja aku suka dengan caramu itu
indah, lebih indah dari ribuan wanita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar