Rabu, 27 Februari 2013
Lelah yang Semakin
Karut marut kota
tak pernah menyurutkan langkahku
dalam penantian ini
hampir ku lelah
menggapai asa ini
namun senyummu
mengalirkan kesabaranku kembali
langkahku kian memberat
setelah tau dirinyalah yang ada di hatimu
namun tak ada maksudku
berhenti mengejar asa ini
ku hanya mulai sedikit menyembunyikan rasa
agar engkau tahu
Ya, hanya agar engkau tahu
tak lebih dari itu
ku ikhlaskan rasa ini
Selasa, 26 Februari 2013
Angin Putih Berkarang
Angin sembari berlalu
tlah usapkan sgala asaku
mengasihi dirimu tanpa alasan
harap terbalaskan perasaan ini
hingga kunjung tiba
dedaunan bergumilir berjatuhan
angin menerpa harapan ini
membawa pergi tak lekas kembali
entah sampai kapan hati ini menahan
yang kutau,
batu karang yang keras mampu menahan air laut
pasir putih dibuat olehnya
bukankah pasir putih itu indah?
batu karang, terima kasih
cinta surga bak duniawi sesaat
mencintaimu yang lekas menyakiti
menyakiti kepasrahan hati ini
menunggu balas cintamu
Pasir yang menanti
Gemergap angin lalu
menyentuh hati
kemudian pergi
senyum indah itu
hanya mampu menyelipkan
berkas berkas cahaya sunyi
bak bayangan
mampu terlihat, namun sulit tergapai
alangkah kasian nian diriku ini
hanya mampu tergerus deburan pasir
ketika harus berjalan dalam penantian
hingga saatnya kau mampu menyadari
itu pun ketika kau tlah menyadarinya
jawaban melelahkan bisa saja keluar dari aura mulutmu
menanti jawabanmu saja tlah membuatku lelah
hanya saja aku suka dengan caramu itu
indah, lebih indah dari ribuan wanita
Ketika Hari Penantian
Ketika hari penantian
satu derap langkah
melaju ke depan
tak kenal mundur
Ketika hari penantian
penuh harap
dengan semergap doa
tanpa henti menanti jawaban
Ketika hari penantian
segala kesunyian mengenal hati
memasuki suasana kehampaan
tanpa mengenal keberanian
Ketika hari penantian
peluk detak jantung
menyeseakkan rongga jiwa
takut akan jawaban yang melelahkan
Ketika hari penantian
kekosongan asa bagai jadi bayangan
selalu mengikuti
tanpa bisa diajak bercakap
Roda Dunia Pengabaian
Langkah langkah yang membosankan
hanya berharap jawaban dari surga
mengharap cinta yang berbalas
Sejuknya udara tak lagi terasa
ketika roda roda kesabaran tlah lelah berputar
hampir berhenti
namun ia berjalan lagi
air penantian menggerakkannya oh ternyata
Merahnya semut
hampir tak mampu lagi melawan pengabaiannya
manis getahnya
kian membuat lidah dunia menjadi pahit
urungkan niat tuk dapatkannya
hampir
namun tak dapat
lagi lagi air penantian menggerakkan langkahnya
Better Seven
Tiada lagi terasa
hidup dalam naungan kengerian
jauh
telah jauh terasa hatinya meninggalkan asaku
mungkin butuh beberapa derap lagi
tuk dapatkan jawabannya
TIDAK
tidak semudah angin meniupkan debu
Tak semudah pembalasan cinta Rose terhadap Jack
Jauh tak terkira
Sulitnya melebihi Layla dan Majnun
Seluas padang pasir pun
tak sanggup tuk menganalogikannya
Jauh sebelum itu
Ku tetap bersabar
Minggu, 17 Februari 2013
NO TITLE
2012 telah usai. Lebih dari separuh tahun, kuhabiskan waktuku dengan mimpi mimpiku tentang perempuan yang absurd akan menjadi 'kita' dalam kisah hidupku
Apa saja
yang telah terjadi di tahun itu, tentu banyak sekali dan itu membuat banyak makna dalam hidupku.
Tentang mencintai tak harus memiliki, tentang kesabaran dalam menyatakan perasaan, tentang bagaimana menyikapi hal hal yang mustahil kita dapatkan, dan masih banyak lagi lah
Terima kasih 2012ku, dan tak lupa juga terimakasih tentang januari 2013'ku.
Entah mengapa, ketika ku mencoba untuk mendekatinya, seakan akan membuat dirinya semakin menjauh dariku.
Pernah ku berfikir, betapa hebatnya Newton dengan Hukum ke III nya. Apakah iya ketika ia berhipotesa tentang teori itu, perasaan di hatinya sama dengan perasaan di hatiku kala ini.
Pernah pula ku berfikir, jikalau suatu saat nanti aku dengannya berpisah, iyakah ia akan merindukanku.
entah dimana letak imanku kala berfikir seperti itu, jahatnya.
yang kutau pasti, kau menyukai seseorang yang lebih tampan,dan lebih beriman daripada aku. Entah harus menerima ataukah harus.... tidak, tidak, aku memang harus menerimanya.
Setidaknya, dengan keikhlasan caraku menerima kenyataan seperti itu, kau mampu sadar, bahwa aku begitu mengagumimu ..
Entah aku memang harus mendapatimu menolakku, atau ku harus berdiam menahan rasa hingga.....entah suatu saat nanti
2- Februari- 2013, waktu dimana ku telah siap dengan segala keyakinanku, untuk menyatakan perasaan yang benar benar lelah ku pendam, tiba tiba sirna dan hilang entah kemana.
Maaf kan aku wahai 2februari :"
Saatnya kini ku berfikir untuk mengalahkan ego dan nurani yang hanya menghambat tujuan ku selama ini.
Sabtu, 02 Februari 2013
Kaca yang Retak
2012 telah usai. Lebih dari separuh tahun, kuhabiskan waktuku dengan mimpi mimpiku tentang perempuan yang absurd akan menjadi 'kita' dalam kisah hidupku
Apa saja
yang telah terjadi di tahun itu, tentu banyak sekali dan itu membuat banyak makna dalam hidupku.
Tentang mencintai tak harus memiliki, tentang kesabaran dalam menyatakan perasaan, tentang bagaimana menyikapi hal hal yang mustahil kita dapatkan, dan masih banyak lagi lah
Terima kasih 2012ku, dan tak lupa juga terimakasih tentang januari 2013'ku.
Entah mengapa, ketika ku mencoba untuk mendekatinya, seakan akan membuat dirinya semakin menjauh dariku.
Pernah ku berfikir, betapa hebatnya Newton dengan Hukum ke III nya. Apakah iya ketika ia berhipotesa tentang teori itu, perasaan di hatinya sama dengan perasaan di hatiku kala ini.
Pernah pula ku berfikir, jikalau suatu saat nanti aku dengannya berpisah, iyakah ia akan merindukanku.
entah dimana letak imanku kala berfikir seperti itu, jahatnya.
yang kutau pasti, kau menyukai seseorang yang lebih tampan,dan lebih beriman daripada aku. Entah harus menerima ataukah harus.... tidak, tidak, aku memang harus menerimanya.
Setidaknya, dengan keikhlasan caraku menerima kenyataan seperti itu, kau mampu sadar, bahwa aku begitu mengagumimu ..
Entah aku memang harus mendapatimu menolakku, atau ku harus berdiam menahan rasa hingga.....entah suatu saat nanti
2- Februari- 2013, waktu dimana ku telah siap dengan segala keyakinanku, untuk menyatakan perasaan yang benar benar lelah ku pendam, tiba tiba sirna dan hilang entah kemana.
Maaf kan aku wahai 2februari :"
Saatnya kini ku berfikir untuk mengalahkan ego dan nurani yang hanya menghambat tujuan ku selama ini.
Langganan:
Postingan (Atom)